Dalam hidupnya, manusia akan terus selalu belajar, demi bisa bertahan
hidup. Nah, proses belajar ini telah dilakukan sejak manusia masih
berada di dalam rahim ibunya. Nah, bagaimana janin belajar? Yuk diintip.
Berikut ini paparan cara belajar janin seperti dikutip dari WebMD, Kamis (6/3/2014):
1. Belajar Meraba
Indra
peraba janin mulai berkembang di awal kehamilan, di mana janin mulai
mengeksplorasi dinding rahim, tali pusat dan bagian tubuhnya sendiri,
termasuk menyentuh wajahnya. Pada awal pekan kesembilan, janin Anda akan
merespons ketika bibir atau daerah sekitar mulut disentuh.
Saat
kehamilan memasuki bulan ke delapan, ketika ada sentuhan di sekitar
mulut, dengan lucunya dia akan membuka mulutnya. Ini merupakan awal dari
rooting reflex (refleks mencari), yang mana penting bagi bayi saat
dilahirkan kelak untuk mendorongnya mencari payudara ibunya guna
menyusu. Di sini bayi juga belajar refleks mengisap. Beberapa hasil USG
menunjukkan janin mengisap jempolnya saat masih di dalam rahim.
2. Mencium dan Merasa
Sekitar
bulan keempat kehamilan, janin meneguk dan menghirup berbagai makanan
yang dimakan ibunya melalui cairan ketuban. Pada trimester ketiga, bayi
sudah dapat merasakan apakah makanan itu pahit, manis, asam atau berbau
bawang putin. Kemampuan ini akan menunjukkan preferensinya pada selera
makanan tertentu.
Para peneliti memaparkan proses belajar tentang selera dan bau di dalam
rahim berguna untuk mempersiapkan bayi menjalani kehidupan setelah
dilahirkan. Selain itu semakin beragam makanan yang diasup ibu hamil
akan membuka peluang kelak anaknya lebih menyukai makanan yang beraneka
ragam.
Bayi baru lahir juga menyukai bau ibunya. Bau ibunya
terasa akrab, kemungkinan karena sudah dicium dan dirasakan melalui
cairan ketuban. Maklum, bau dan rasa sering kali sulit dipisahkan,
sehingga hal ini dideskripsikan sebagai chemosensation. Pun demikian
halnya dengan rasa susu yang keluar dari payudara ibu, bayi-bayi sudah
merasa akrab.
3. Belajar Keseimbangan
Janin
juga mulai belajar keseimbangan dari gerakan-gerakannya di dalam rahim.
Cairan ketuban memang diperlukan bayi untuk mengambang. Mereka berenang
di cairan itu untuk membantunya mengubah posisi. Tak cuma karena
ketuban, posisi ibunya juga membuat posisi janin berubah.
Gerakan-gerakannya merangsang struktur di telinga yang membantu otak
memproses informasi tentang gerak dan posisi tubuh.
Di usia 25
minggu, janin menampilkan refleks meluruskan tubuh. Refleks ini berguna
bagi sebagian besar bayi untuk memutar kepala ke bawah, sesaat sebelum
kelahiran terjadi.
Gerakan-gerakan tersebut juga merangsang
perubahan emosi pada janin Anda. Apakah Anda menyadari bahwa janin di
rahim Anda lebih 'pendiam' saat Anda sangat aktif, namun di malam hari
si janin malah menjadi lebih aktif. Kelak kala bayi sudah lahir, Anda
akan menemukan terkadang saat dia rewel menjadi lebih tenang ketika
digoyang-goyang. Goyangan yang dia rasakan itu mengingatkannya pada
gerakan-gerakan yang dia alami pada saat masih di dalam rahim.
4. Belajar Melihat
Penglihatan
janin adalah indra yang paling terakhir berkembang dan tidak akan
benar-benar sempurna sampai saat dilahirkan. Meski demikian indra
penglihatan sudah mulai berkembang saat awal-awal janin di rahim. Untuk
diketahui kantung untuk mata terbentuk di usia kehamilan 5 pekan. Pada
saat kehamilan memasuki bulan keempat, mata hampir sepenuhnya terbentuk.
Sementara
itu kelopak mata janin tidak akan membuka sampai usianya 7 bulan.
Kadang janin akan membuka dan menutup matanya, dan juga memutarkan
matanya, seolah-olah sedang mengetes organ tersebut. Jika ada cahaya
terang yang menembus rahim, maka hal ini akan membuat janin lebih aktif.
Sumber : Nurvita Indarini - detikHealth
0 comments:
Post a Comment