Wednesday, 5 March 2014

Di Dalam Rahim Janin Juga Belajar Lho, Yuk Intip Cara Belajarnya

Dalam hidupnya, manusia akan terus selalu belajar, demi bisa bertahan hidup. Nah, proses belajar ini telah dilakukan sejak manusia masih berada di dalam rahim ibunya. Nah, bagaimana janin belajar? Yuk diintip.

Berikut ini paparan cara belajar janin seperti dikutip dari WebMD, Kamis (6/3/2014):


1. Belajar Meraba

Indra peraba janin mulai berkembang di awal kehamilan, di mana janin mulai mengeksplorasi dinding rahim, tali pusat dan bagian tubuhnya sendiri, termasuk menyentuh wajahnya. Pada awal pekan kesembilan, janin Anda akan merespons ketika bibir atau daerah sekitar mulut disentuh.

Saat kehamilan memasuki bulan ke delapan, ketika ada sentuhan di sekitar mulut, dengan lucunya dia akan membuka mulutnya. Ini merupakan awal dari rooting reflex (refleks mencari), yang mana penting bagi bayi saat dilahirkan kelak untuk mendorongnya mencari payudara ibunya guna menyusu. Di sini bayi juga belajar refleks mengisap. Beberapa hasil USG menunjukkan janin mengisap jempolnya saat masih di dalam rahim.

2. Mencium dan Merasa

Sekitar bulan keempat kehamilan, janin meneguk dan menghirup berbagai makanan yang dimakan ibunya melalui cairan ketuban. Pada trimester ketiga, bayi sudah dapat merasakan apakah makanan itu pahit, manis, asam atau berbau bawang putin. Kemampuan ini akan menunjukkan preferensinya pada selera makanan tertentu.

Para peneliti memaparkan proses belajar tentang selera dan bau di dalam rahim berguna untuk mempersiapkan bayi menjalani kehidupan setelah dilahirkan. Selain itu semakin beragam makanan yang diasup ibu hamil akan membuka peluang kelak anaknya lebih menyukai makanan yang beraneka ragam.

Bayi baru lahir juga menyukai bau ibunya. Bau ibunya terasa akrab, kemungkinan karena sudah dicium dan dirasakan melalui cairan ketuban. Maklum, bau dan rasa sering kali sulit dipisahkan, sehingga hal ini dideskripsikan sebagai chemosensation. Pun demikian halnya dengan rasa susu yang keluar dari payudara ibu, bayi-bayi sudah merasa akrab.

3. Belajar Keseimbangan

Janin juga mulai belajar keseimbangan dari gerakan-gerakannya di dalam rahim. Cairan ketuban memang diperlukan bayi untuk mengambang. Mereka berenang di cairan itu untuk membantunya mengubah posisi. Tak cuma karena ketuban, posisi ibunya juga membuat posisi janin berubah. Gerakan-gerakannya merangsang struktur di telinga yang membantu otak memproses informasi tentang gerak dan posisi tubuh.

Di usia 25 minggu, janin menampilkan refleks meluruskan tubuh. Refleks ini berguna bagi sebagian besar bayi untuk memutar kepala ke bawah, sesaat sebelum kelahiran terjadi.

Gerakan-gerakan tersebut juga merangsang perubahan emosi pada janin Anda. Apakah Anda menyadari bahwa janin di rahim Anda lebih 'pendiam' saat Anda sangat aktif, namun di malam hari si janin malah menjadi lebih aktif. Kelak kala bayi sudah lahir, Anda akan menemukan terkadang saat dia rewel menjadi lebih tenang ketika digoyang-goyang. Goyangan yang dia rasakan itu mengingatkannya pada gerakan-gerakan yang dia alami pada saat masih di dalam rahim.

4. Belajar Melihat

Penglihatan janin adalah indra yang paling terakhir berkembang dan tidak akan benar-benar sempurna sampai saat dilahirkan. Meski demikian indra penglihatan sudah mulai berkembang saat awal-awal janin di rahim. Untuk diketahui kantung untuk mata terbentuk di usia kehamilan 5 pekan. Pada saat kehamilan memasuki bulan keempat, mata hampir sepenuhnya terbentuk.

Sementara itu kelopak mata janin tidak akan membuka sampai usianya 7 bulan. Kadang janin akan membuka dan menutup matanya, dan juga memutarkan matanya, seolah-olah sedang mengetes organ tersebut. Jika ada cahaya terang yang menembus rahim, maka hal ini akan membuat janin lebih aktif.

Sumber : Nurvita Indarini - detikHealth

0 comments:

Post a Comment